Kamis, 30 Oktober 2014

11 Oktober 2014


Bertekad menuntut ilmu walau tanpa pundi-pundi tabungan, akhirnya tahun 2012 menapaki dunia kampus kembali sebagai mahasiswa baru.
Ilmu dan persahabatan baru kudapatkan.
Tanpa terasa waktu bergulir hingga detik demi detik berlalu.
Tibalah waktunya.....
Wisuda....



Masih Oktoberku (081020140

Setelah seharian mengumbar senyum di hari istimewaku, kuterima kabar dari seorang teman bahwa besok harus berkumpul di Aula K.H. Noer Ali. Tanya di benakku, "ada apa lagi ini?" Agenda pertemuan itu adalah penandatanganan fakta integritas kepegawaian.
Dengan persiapan seperlunya dan sesuai ketentuan yang harus kupenuhi akhirnya tibalah waktunya. Ternyata oh ternyata.... Deretan angka keramat itu pun menusuk mataku.... benarkah itu hanya deret angka tanggal kelahiran kami?
Eng ing eng
Deret angka tanggal bulan tahun kelahiranku tersambung dengan sepuluh angka berikutnya.
Alhamdulillah Ya Alloh.... bulan Oktober ini penuh berkah bagiku dan keluargaku.
Deret angka itu adalah tanda perubahan status kepegawaianku.....

Oktoberku

Langkah kaki seperti pagi-pagi yang lain. Biasa, ya, seperti biasanya, rutinitas hari Selasa pagi. Jam pertama dan kedua di kelas pertama berjalan seperti biasa. Mereka belajar dengan tekun, berebut mendapatkan nilai. hingga tibalah jam ke tiga. "Kandang" ku..., teringat sebutan dari sahabatku untuk menyebut kelas bimbingan wali sendiri. Berantakan! Tidak seperti biasanya, kelasku ini berantakan. Tak ada satu pun yang beenar-benar memperhatikan penjelasanku. Suasana jadi kian memanas. Tiba-tiba......lilin itu muncul di depan mukaku. Aaaaarghhhhhhhhh!!!! Semua keberantakan ini terjawab sudah. Mereka dengan sengaja membuatku kesal! Ya ampun, ternyata kejutan inilah yang ingin mereka berikan padaku. Terima kasih anak-anakku, kalian telah memberikan senyum istimewa di hari ulang tahunku.




Asa

Ketika asa membuncah menggelinding jadi bola-bola kerinduan, yang ada di pikiran hanya satu, yaitu asa itu. setiap kata yang terucap dari mulut orang lain yang berusaha menciutkan nyali, terngiang bagai tawon di musim hujan. Riuh, deras, kacau .... Jika saja mereka tahu, asa ini bukan sekadar asa. asa ini tak hanya terlahir dari sebuah angan, tapi terlahir dari cinta. Yaa, cinta yang tumbuh sejak belasan tahun lalu. Tak pernah padam, hanya pernah redup saja. Namun, asa itu tak akan pernah padam. Ya Alloh....tetapkanlah asa ini di tempatnya. Amin.