Setelah
saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah
hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P).
Peristiwa penting yang menetap dalam hati sejak mengetahui
dan mempelajari prinsip-prinsip filosofi Ki Hadjar Dewantara. Terlebih kisahnya
bersama sang putri yang melatarbelakangi lahirnya prinsip berpihak pada anak.
Sedikit tamparan karena selama ini saya belum pernah membaca kisah ini dan hal
itu semakin membuat saya belum jadi apa-apa selama ini. Masih banyak yang belum
baik yang saya lakukan di kelas baik penerapan metode, strategi, dan media
pembelajaran juga keberpihakan terhadap peserta didik. Begitu pula dengan nilai
dan peran saya sebagai calon guru penggerak. Perlu banyak stimulus dan
pembiasaan untuk saya terus tergerak, bergerak, dan menggerakkan.
Perasaan saya terusik. Bagai bunyi lonceng tanda
peringatan, materi-materi dari mulai modul 1.1 sampai 1.2 sejauh ini begitu
memekakkan telinga dan memerahkan muka saya. Saya mencoba bangkit, bergerak,
dan berharap dapat menggerakkan.
Setelah membaca, mempelajari, dan mencoba memahami
modul ini, saya mendapatkan banyak pembelajaran. Peristiwa penting yang menetap
dalam hati sejak mengetahui dan mempelajari prinsip-prinsip filosofi Ki Hadjar
Dewantara tersebut melahirkan banyak pembelajaran bagi saya. Saya harus
berubah. Nilai-nilai yang selama ini sudah baik dan tumbuh dalam diri saya
harus saya pertahankan dan tingkatkan sedangkan nilai-nilai yang belum
nyata, harus saya tebalkan. Demikian juga dengan peran-peran yang selama ini
saya jalankan. Belum semuanya tepat melekat sebagai seorang guru penggerak.
Namun saya akan terus belajar, mencari tahu, dan mengimplementasikan apa yang
saya dapatkan dalam keseharian saya sehingga terwujud tujuan merdeka belajar
dan merdeka mengajar.
Dari semua yang saya dapatkan, ke depan akan menjadi
langkah baru untuk masa depan yang lebih baik lagi. Seperti yang sudah saya
dapatkan sampai detik ini, akan saya coba implementasikan dalam nilai dan peran
saya baik dalam menghadapi peserta didik juga rekan sejawat dan atasan saya.
Bersama-sama mengembangkan sekolah dengan kemampuan saya. Jika kita gagal merencanakan, berarti
sama saja kita sedang merencanakan kegagalan.” ~ Benjamin
Franklin.***
*) Penulis adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 5 dan seorang pendidik pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMKN 2 Sumedang, Jawa Barat

Tidak ada komentar:
Posting Komentar